Cerita Serka TNI Ini Sambil Menangis Menyelamatkan Anak Yatim Piatu Asal Garut

Cerita Anggota TNI Bantu Anak Yatim. Youtube/Musyafa Musa ©2021 Merdeka.com

TRENDING | 29 November 2021 09:14 Reporter : Khulafa Pinta Winastya

Merdeka.com - Seorang prajurit TNI di Rembang, Jawa Tengah bernama Serka Suyuti menyelamatkan nyawa seorang pemuda yatim piatu terlantar. Suyuti sehari-hari bertugas di Koramil Lasem.

Dia mengaku awalnya tak sengaja bertemu dengan pemuda bernama Teguh tersebut. Sambil menangis, Suyuti pun mengungkapkan rasa harunya.

Simak ulasan lengkapnya seperti diunggah video di kanal Youtube Musyafa Musa:

2 dari 5 halaman

Awal Mula Bertemu

Melalui video di kanal Youtube Musyafa Musa, Serka Suyuti menceritakan awal mula dirinya bertemu dengan pemuda bernama Teguh.

Ia menyebut tak sengaja melihat Teguh tengah berjalan membawa dua tas besar di jalanan pada siang hari. Karena merasa iba, ia pun menghampiri Teguh untuk menawarkan tumpangan.

"Mau mampir beli bensin di tengah perjalanan saya lihat anak jalan kaki bawa tas dua, saya tanya 'mas mau ke mana' katanya mau ziarah jadi saya antar," kata Suyuti.

Youtube/Musyafa Musa ©2021 Merdeka.com

3 dari 5 halaman

Pemuda Yatim Piatu

Dalam perjalanan mengantar Teguh ke tempat ziarah, Serka Suyuti kaget saat diberi tahu bahwa pemuda berusia 17 tahun itu ternyata tidak punya tempat tujuan. Hal itu dikarenakan seluruh keluarganya telah meninggal usai mengalami kecelakaan.

"Mondok di Jember, pulang ke Garut karena seluruh anggota keluarga meninggal dunia karena kecelakaan," kata Suyuti.

Tak punya siapa-siapa, Teguh kemudian menyusuri jalan pantura menuju ke Jember untuk mencari rumah pamannya. Namun sayang, sang paman mengaku sudah tak sanggup membiayai Teguh di pondok.

4 dari 5 halaman

Serka Suyuti Tawarkan Bantuan

Tak lama setelah itu, Serka Suyuti kemudian kembali mendapat kabar bahwa Teguh berada di wilayah Lasem dan tinggal berpindah-pindah tempat. Suyuti pun kemudian mencari keberadaan Teguh dan menawarkannya untuk tinggal di pondok pesantren di daerah tersebut.

Atas bantuan Suyuti, Teguh pun akhirnya bisa tinggal dengan nyaman di pondok pesantren di Lasem, Rembang. Sehingga, ia tidak harus hidup terlantar di jalanan.

Sempat Sakit

Usai pindah ke pondok pesantren, Teguh justru menderita sakit usus buntu yang membuatnya harus segera dioperasi. Lagi-Lagi, Serka Suyuti pun langsung mengatakan bersedia membiayai operasi Suyuti di rumah sakit.

"Saya enggak mikir mahal dan murahnya (biaya operasi) yang penting anaknya selamat saya bilang yang penting sampeyan (anda) bisa operasi obati sampai kembali semula," kenang Suyuti.

Youtube/Musyafa Musa ©2021 Merdeka.com

Sambil menangis, Serka Suyuti kembali mengenang momen saat dirinya merawat Teguh di rumah sakit. Seperti anaknya sendiri, setiap hari Suyuti datang menjenguk ke rumah sakit untuk merawat dan memandikan Teguh yang masih terbaring lemah di ranjang.

"Tiap malam saya kasih makan, pagi saya besuk saya mandikan, sore saya mandikan. Alhamdulillah saya merasa benar-benar berguna bagi Teguh," kata Suyuti.

Youtube/Musyafa Musa ©2021 Merdeka.com

5 dari 5 halaman

Masih Rawat Hingga Kini

Kebaikan Serka Suyuti ternyata sampai di telinga Komandan Kodim Rembang, Jawa Tengah. Akhirnya, ia pun mengusahakan agar biaya pengobatan Teguh bisa ditanggung oleh pemerintah.

Usai pulang dari rumah sakit, kini Serka Suyuti bersama dengan istrinya rutin menjenguk Teguh di pesantren. Ia bahkan setiap minggu menyempatkan diri menemani Teguh ke rumah sakit untuk melakukan cek kesehatan.

"Sekarang kontrol setiap minggu, alhamdulillah setiap hari makin membaik. Dua hari sekali saya sama istri mengganti perban ke pesantren. Alhamdulillah mendukung semua dari istri, mertua," kata Suyuti.

Youtube/Musyafa Musa ©2021 Merdeka.com