Kisah Haru Mualaf Prajurit TNI yang Hidup Kembali setelah Sakaratul Maut. Netizen: “Keajaiban Allah!”

Seorang tentara Indonesia membagikan pengalaman uniknya mendapat hidayah saat sakaratul maut. Dalam kondisi antara hidup dan mati, hatinya mantap memeluk agama Islam. Simak kisah mualaf prajurit TNI ini selengkapnya, yuk!

Hidayah dari Allah Swt memang bisa datang dari manapun dan kapan saja.

Namun, pengalaman seorang tentara ini mungkin termasuk yang paling unik.

Pasalnya ia mendapat hidayah ketika ia menghadapi sakratul maut.

Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman kisah mualaf prajurit TNI bernama Nur Muhammad.

Kisah Mualaf Prajurit TNI yang Fenomenal

Kisah mualaf prajurit TNI ini bermula ketika ia bertugas di Sektor Timur, daerah Los Alos, Timor-Timor pada tahun 90-an.

Pria yang memiliki nama asli I Made Purwate ini menuturkan kisahnya dalam sebuah vlog di kanal YouTube bernama InspiraMovie.

Menurutnya, awalnya ia bermimpi menjadi makmum salat fardu selama tiga hari berturut-turut.

“Pada saat itu saya tidur bermimpi salat fardu, aneh karena sebelumnya saya tidak tahu sama sekali tentang salat fardu,” jelas Made pada video tersebut.

Dalam ajaran agama Made sebelumya, Hindu, memang ada kegiatan sembahyang tetapi tata caranya berbeda dengan salat dalam Islam.

Kemudian, suatu sore menjelang Magrib, ia bertemu dengan seniornya yang bernama Kopral Nur Salim.

Temannya mengatakan bahwa ia mengalami mimpi aneh mengenai Made.

Nur Salim melihat dua kereta kerajaan datang menjemput Made, yang satu berisi perempuan berjubah putih dan yang satunya kosong.

Namun, di tengah jalan ada empat ekor anjing yang menghadang sehingga kereta tersebut berbalik arah.

Mendengar cerita tersebut Made sontak mengucapkan “innalillahi wainna ilaihi rajiun” dengan fasih.

Padahal sebelumnya ia tidak mengenal kalimat tersebut sama sekali.

Sempat Mengalami Sakratul Maut

Setelah mengucapkan kalimat innalillahi, sekujur tubuh Made tiba-tiba terasa dingin.

Tarikan napasnya pun semakin berat seolah rohnya sudah tertarik hingga leher.

Menyadari apa yang terjadi, ia langsung minta izin untuk pulang dan menitipkan pesan untuk keluarganya.

“Tolong sampaikan pesan kepada orangtua saya, bahwa saya tidak bisa pulang ke rumah, bahwa saya sudah waktunya di jemput oleh yang Maha Kuasa,” demikian isi pesannya.

Ia lalu masuk ke dalam rumah dinas, melepas seragam tentara, dan duduk termenung di kamar.

Anehnya, pikirannya benar-benar tenang saat itu seperti tidak ada beban sama sekali.

Made lalu mendengar bisikan seseorang yang menyuruhnya untuk memeluk agama Islam.

“Dik kamu sebenarnya sudah mati, adanya sekarang hanya jasadmu saja, roh mu sudah tidak ada. Maka malam ini jadilah kamu orang muslim,” jelas Made menirukan bisikan tersebut.

Seketika pikiran dan tubuhnya kembali segar, ia lalu bergegas menemui Danton Nur Rohman untuk meminta pakaian bersih.

“Izin Danton, sekarang ini juga saya minta baju yang bersih, yang suci, karena malam ini juga saya jadi orang Muslim,” katanya.

Begitu mendapat baju bersih, Made langsung menghabiskan semalam suntuk untuk mengucap istigfar.

Lalu esoknya ia melafalkan dua kalimat syahadat dan resmi menjadi seorang mualaf.

Made juga berganti nama menjadi Nur Muhammad atas saran Danton-nya.