Viral Pengungsi di Medan Bakar Diri, Depresi Tak Kunjung Dipindahkan

Viral Pengungsi Afghanistan di Medan Bakar Diri, Depresi Tak Kunjung Dipindahkan. Instagram/@medantoday ©2021 Merdeka.com

SUMUT | 1 Desember 2021 14:13 Reporter : Fatimah Rahmawati

Merdeka.com - Konflik yang terjadi soal nasib kejelasan para pengungsi asal Afghanistan yang ada di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), hingga kini belum menemukan titik terang.

Sebelumnya, para pengungsi Afghanistan yang ada di kota tersebut beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, menuntut agar pemerintah setempat maupun pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) memberikan kepastian soal kapan mereka akan dipindahkan ke negara ketiga. Pasalnya, sudah 10 tahun mereka tinggal di Kota Medan tanpa ada kejelasan akan nasib.

Meski telah berulang kali berunjuk rasa, namun para pengungsi Afghanistan itu belum juga mendapatkan tanggapan dari pihak UNHCR maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Hingga akhirnya, puluhan pengungsi memilih untuk menggelar aksi protes dengan mendirikan tenda dan bermalam di depan kantor UNHCR di Kota Medan sejak Senin, 1 November 2021 lalu.

Terbaru, salah seorang pengungsi Afghanistan tersebut nekat melakukan aksi bakar diri di depan kantor UNHCR. Videonya viral di media sosial, seperti yang diunggah oleh akun Instagram @medantoday pada Selasa (30/11).

Dalam video itu, pria pengungsi Afghanistan tersebut nekat melumuri badannya dengan minyak dan menyulut dirinya dengan api. Sejumlah orang yang ada di lokasi tampak berusaha mencegahnya, namun api terlanjur menyala dan membesar membakar tubuh pria tersebut.

Ia langsung berlari kesakitan dan teriak meminta tolong. Sampai akhirnya ada seorang pria yang menolongnya dengan menyemprotkan tabung alat pemadam api. Beruntungnya, api langsung bisa dipadamkan. Kabarnya, korban langsung dievakuasi ke RS Siloam yang persis berada di depan gedung tersebut.

2 dari 3 halaman

Nekat Bakar Diri karena Depresi

Instagram/@medantoday ©2021 Merdeka.com

Diketahui, pria yang nekat membakar dirinya tersebut bernama Ahmadsyah (22). Dalam video yang diunggah akun Instagram @tkpmedan pada Selasa (30/11), Koordinator pengungsi Afghanistan, Muhammad Juma Mose mengatakan, korban nekat membakar dirinya karena depresi lantaran tak kunjung mendapatkan kepastian soal kepindahannya ke negara ketiga.

"Kita sudah 30 hari bermalam di sini. Yang kejadian tadi pagi itu kawan saya namanya Ahmad. Dia mengalami depresi, sakit jiwa dan stres selama 5 tahun," ujarnya.

Juma mengaku, nasib malang seperti itu tak hanya menimpa Ahmad, namun sudah banyak pengungsi Afghanistan lain di Kota Medan yang sebelumnya nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

"Bukan hanya dia saja yang pengen bunuh diri, 14 orang sebelumnya sudah bunuh diri. Sebelum dia ada 6 orang yang berhasil kami selamatkan," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi

Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com

Namun, bukannya mendapatkan tanggapan dari pemerintah setempat maupun UNHCR, kali ini Satpol PP Medan mulai membongkar paksa tenda-tenda yang dipasang para pengungsi di depan kantor UNHCR. Tenda-tenda itu sudah satu bulan mereka dirikan sebagai bentuk aksi protes.

Dalam video lain yang diunggah oleh @tkpmedan, pembongkaran paksa tersebut diwarnai keributan antara petugas dan para pengungsi. Para pengungsi bersikeras menolak untuk diusir dari lokasi. Namun, petugas tetap membongkar satu per satu tenda yang ada di lokasi.

"Kan sudah dibilang jangan pasang tenda," ujar salah seorang petugas Satpol PP kepada para pengungsi yang protes.